Rabu, 01 Agustus 2012

Valentine

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun.[1] Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.

Selasa, 31 Juli 2012

Bumi merana

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

 Memperingati Hari Bumi, 22 April lalu,masih banyak persoalan terkait lingkungan hidup di dalam negeri yang belum terselesaikan, mulai masalah konsumsi hidup yang boros energi hingga eksploitasi sumber daya alam.

Berbagai kegiatan dihelat untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April.Berbagai organisasi secara serentak menggelar berbagai kegiatan cinta lingkungan.Di antaranya, membersihkan sampah di sungai dan penanaman pohon.Ya,memang seiring laju modernisasi yang cepat,lingkungan seolah terabaikan.Bahkan,boleh dibilang terancam rusak.

Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry Nahdian Forqan menuturkan, paradigma pembangunan yang menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai poin utama adalah penyebab munculnya masalah lingkungan hidup di Indonesia.Menurut dia, aspek kelestarian lingkungan tidak diperhatikan dalam membangun kepentingan ekonomi sehingga terjadi ketimpangan terhadap akses dan kontrol yang mencakup ruang dan sumber-sumber kehidupan masyarakat seperti yang kerap terjadi di kota-kota besar.

Berry menyebutkan,saat ini area ruang terbuka hijau (RTH) di kota-kota,seperti Jakarta,makin berkurang seiring menggeliatnya pembangunan gedung-gedung, kawasan industri,dan area komersial mewah tanpa memperhatikan konsep green environment.Dia mengatakan,hampir semua kota-kota besar di Tanah Air melanggar Undang-Undang No26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang karena ruang terbuka hijaunya tidak mencapai 30%,seperti RTH di Jakarta yang hanya di bawah 10%.

“Paradigma pembangunan harus memperhatikan aspek lingkungan hijau,seperti menata kembali kawasan kota dengan memperluas ruang terbuka hijau,” papar Berry melalui keterangan tertulisnya kepada SINDO. Dia menyarankan,upaya yang bisa dilakukan untuk membenahi masalah lingkungan ini adalah pemerintah mencanangkan perubahan paradigma pembangunan yang lebih berpihak pada kepentingan lingkungan dan pemerataan kesejahteraan,termasuk perencanaan tata ruang. Berry menambahkan,program aktivitas pembangunan yang merusak lingkungan hidup harus dihentikan disertai penegakan hukum.

Selanjutnya menata kembali struktur tata ruang kota dengan memperluas ruang terbuka hijau. Tata drainase sampai pada membangun sarana dan prasarana transportasi publik yang nyaman dan aman harus juga dibenahi. Selain itu,perlu upaya rehabilitasi kawasan yang rusak. Berry menyebutkan,program reboisasi dan penanaman pohon yang dicanangkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah jangan hanya gerakan simbolis,tetapi harus berkelanjutan.

Seharusnya program seperti itu perlu pengawasan dan data yang terkonsolidasi secara transparan.Misalkan, masalah hutan yang banyak rusak dan berkurang akibat aktivitas logging, baik legal maupun ilegal.Faktor besarnya konversi hutan yang diprioritaskan untuk perkebunan kelapa sawit dan tambang turut memengaruhi masalah hutan. Selain itu,lemahnya kontrol pengawasan dan penegakan hukum dalam pelestarian hutan juga menjadi salah satu sebab eksploitasi hutan.